Foto: Muhammad Soleh Kadir |
Tete
Bukeng. Demikian nama embung ini. Tete Bukeng dibangun oleh Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat setahun silam. Letaknya di
Desa Saosina, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, NTT.
Bila
Anda sudah pernah sampai di desa ini, sekitar seratus meter di belakang SD Inpres
Saosinalah letak persisnya. Kalau dari pelabuhan Waiwerang, Anda cuma butuh
waktu sepuluh menit lebih menggunakan kendaraan roda dua untuk tiba di embung
ini.
Jalan
menuju ke sini memang belum aspal, alias bebatuan. Tetapi, begitu tiba di
embung ini, mata Anda akan disuguhi sebuah lukisan pemandangan alam yang
sungguh eksotik dan menawan. Di tengah hutan yang hijau dirimbuni pepohonan
besar, sebuah lubang air raksasa buatan manusia terkuak. Kontras dan berdaya
warna segar. Seperti memandang sebuah danau di tengah bukit, sudah.
Bentuknya
segi tiga. Kedua sisi sampingnya lebih panjang dari alas. Panjang alasnya
kira-kira seratus meter dan panjang kedua sisi sampingnya kira-kira seratus
meter lebih. Pada sekeliling embung, ada jalan setapak berbahan semen kasar
yang bisa dijadikan rute untuk berkeliling menikmati suasana embung. Karpet
hitam tebal mirip ban, terbentang pada sekeliling permukaan embung juga menjadi
daya tarik kepaduan warna Tete Bukeng.
Pepohonan
besar dengan ketinggian yang menjulang, menjadikan Anda seperti menyaksikan
lukisan impersif gaya alam pedesaan yang khas dan cantik. Tebing-tebing bekas
galian di sisi atas embung yang di atasnya lagi dijejali pepohonan hijau,
menambah energi kontras dan sugestif Tete Bukeng.
Lantaran
dikelilingi pepohonan hijau nan rimbun, udara di sekitar embung terasa lebih
segar dan sejuk. Anda dapat memuaskan diri dengan menghirup oksigen asli sesuka
hati yang belum tercemari polusi kendaraan atau asap rumah tangga. Suasana alam
pun terasa lebih sunyi, tenang, dan tentram. Adem.
Bila
telinga Anda peka, Anda dapat menangkap kicauan, cericit, dan siulan
burung-burung di tengah hutan itu, mirip Anda mendengarkan melodi dari orkestra
klasik. Atau, Anda juga sesekali dapat menangkap suara samar manusia yang
bergema dari bukit-bukit di sekitar embung.
Karena
letaknya yang berada di puncak bukit, tentu mata Anda akan dimanjakan dengan
pemandangan alam laut yang begitu memesona pada bagian selatan. Hamparan laut
yang terbentang luas tanpa pele, dipadu gugusan pulau Solor dan Lembata membuat
Anda serasa berada di atas awan
Mungkin
Anda suka menulis puisi seperti Rangga? Saya sarankan Anda untuk sesekali
main-main Tete Bukeng lalu menulislah puisi di sini. Bisa jadi, ketenangan alam
akan melahirkan puisi-puisi yang sublim dan kuat.
Berada
di sini, bisa saja membuat Anda enggan kembali ke rumah. Atau, bila Anda lelaki
sejati, berada di Tete Bukeng seolah-olah Anda sedang duduk gemetar di samping
seorang gadis perawan yang cantik alami dengan tatapan yang segar dan
menantang. (Teks: Muhammad Soleh Kadir)
Teks: Muhammad Soleh Kadir |